Masih Ada
Kesenjangan Di Indonesia
Indonesia
dikenal sebagai negara kepulauan. Dari sabang sampai merauke bermacam-macam bahasa
dan budayanya. Dengan bermacam-macam perbedaan yang ada di Indonesia tentu saja
banyak perbedaan yang ada pada pulau-pulau yang ada di Indonesia. Tentu
masyarakat yang ada di ujung pulau Papua berbeda dengan yang ada di Jawa,
Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain. Dengan adanya perbedaan itu
tentu saja fasilitas atau infrastruktur yang ada di setiap daerah di Indonesia
berbeda-beda.
Seperti di pulau
jawa ada pembangunan jalan tol dari Jakarta ke Surabaya yang tentunya memudahkan
perjalanan darat. Sedangkan berbeda dengan di Sumatera yang jika ingin pergi ke
daerah lain membutuhkan waktu yang sangat lama karena infrastruktur jalan yang
kurang memadai. Selain tentang infrastruktur jalan tol yang ada di Jawa dengan
pulau lain, terdapat kesenjangan dalam bidang Telekomunikasi. Hamper 70%
telekomunikasi maupun teknologi informasi berada di pulau jawa, 10% di pulau
sumatera, 5% di pulau Kalimantan, dan selebihnya tersebar di berbagai daerah
timur di Indonesia.
Bahkan terjadi
perbedaan dalam hal komunikasi dan informasi, program siaran televisi terutama
berita sangat sering sekali menyiarkan kabar yang ada di DKI Jakarta padahal
masyarakat yang menonton bukan hanya dari Jakarta, mereka adalah masyarakat
dari Aceh sampai Papua yang mana berita yang ada di Jakarta belum tentu
berpengaruh dengan mereka.
Menteri Pekerjan
Umum dan Perumahan Rakyar (PUPR) saat ini terus berupaya keras dalam mewujudkan
pemerataan pembangunan di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur. Menurut
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pembangunan infrastruktur
yang dilakukan akan memberikan kontribusi dalam mengurangi ketimpangan antar
wilayah dan Kawasan yang masih tinggi serta ketimpangan taraf hidup masyarakat
dari segi penghasilan. Namun, pembangunan infrastruktur tidak serta merta
mengurangi kesenjangan karena harus bersamaan dan menjadi bagian dari
pengembangan wilayah dan Kawasan.
Kementrian PUPR
terus mendukung program ketahanan pangan melalui pembangunan waduk, embung, dan
jaringan irigasi yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua. Dalam kurun waktu
tahun 2015 hingga 2019, kementrian PUPR menargetkan pembangunan 65 bendungan
untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan.
Salah satunya
yang menghambat perekonomian Indonesia adalah lambatnya pembangunan
infrastruktur, hal tersebut ditandai dengan kurangnya kualitas dan kuantitas
infrastruktur atau prasarana. Dalam Global Competitiveness Report 2015-2016
yang disusun Lembaga World Economic Forum (WEF), Indonesia menempati urutan
ke-62 dari 140 negara dalam hal pembangunan infrastruktur.
Lokasi Indonesia
yang terletak di garis khatulistiwa menyebabkan wilayah nya berada di area
curah hujan tropis berat. Dan dipadukan dengan lokasinya yang terletak di cincin
api pasifik, membuat Indonesia rentan dengan adanya bencana alam misalnya banjir,
gempa bumi, tsunami. Hal tersebut dapat menjadi gangguan besar bagi
infrastruktur yang ada di Indonesia. Bahkan saat terjadi gempa yang relative kecil
di Indonesia dapat menyebabkan kerusakan dan mengakibatkan korban jiwa karena
sebagian dari infrastruktur Indonesia tidak cukup kuat untuk menyerap kekuatan
gempa itu. Dan pada saat musim hujan pemeliharaan infrastruktur yang buruk juga
menyebabkan banjir dan mendorong terjadinya inflasi karena kekurangan supply
akibat jaringan distribusi yang terganggu.
Tentunya saya
dan masyarakat Indonesia berharap bahwa semua target pemerataan infrastruktur
di seluruh Indonesia akan tercapai suatu saat nanti sehingga tidak ada daerah
yang tertinggal dari segi infrastrukturnya. Dan Indonesia menjadi negara yang
adil dalam pengembangan infrastruktur. Dengan adanya pemerataan pengembangan dan
pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia tentu saja dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Komentar
Posting Komentar