Wanita muda itu terkapar di sudut kamar, matanya nanar, busa di mulutnya masih banyak keluar sedangkan ia belum juga sadar diri dan tak seorang pun mengetahui keadaan wanita muda itu. Hingga pada malam hari ibunya ingin menyuruhnya untuk makan malam bersama. Saat ibunya mengetuk pintu dan mengajaknya untuk makan malam ia tidak menjawab. "Sarah ayo keluar, kita makan malam bersama yang lain sudah menunggu di ruang makan" ujar ibu kepada Sarah. Tetapi Sarah tak menjawabnya.
Lalu ibunya membuka pintu dan dengan terkejut ia melihat anaknya yang tergeletak di sudut kamar. Ibunya langsung menghampiri dan berteriak "Ayah.. cepat kesini!" teriak ibunya. Lalu semua orang yang ada di ruang makan bergegas menuju kamar Sarah. Pandangan mereka tertuju pada Sarah yang pingsan di sudut kamar. Lalu kakak Sarah segera menghubungi rumah sakit untuk mengirim ambulans ke rumah.
Beberapa menit kemudian, ambulans sudah datang dan Sarah langsung dibawa ke ambulans menuju rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit, Sarah langsung dibawa ke ruang UGD dan langsung ditangani oleh dokter. Sembari menunggu Sarah yang sedang diperiksa oleh dokter, ayah dan ibunya menunggu di depan ruangan. Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruang UGD dan memberitahu kepada orangtua Sarah, bahwa keadaan anaknya seperti itu karena keracunan makanan,
"Diduga anak anda keracunan makanan yang mengandung bahan kimia yang tidak baik untuk pencernaan" ujar dokter. "Baik Dok, lalu bagaimana keadaannya sekarang?" Ibu bertanya kepada dokter. "Keadaannya masih kami tangani karena ia belum sadar juga." jawab dokter. "Terimakasih dok, apakah kami bisa melihat keadaan anak kami?" tanya ibu dengan mata berkaca-kaca. "Silakan" kata dokter. Lalu kedua orangtua sarah masuk kedalam ruang UGD untuk melihat keadaan anaknya.
Sebenarnya besok pagi keluarganya akan berlibur ke Bandung, namun karena sarah sakit maka liburan akan ditunda dulu menunggu Sarah sembuh.
Pada pagi hari, Sarah sudah sadar dan ia dipindahkan ke ruang rawat inap. Banyak saudara dan teman-teman yang datang menjenguknya. Dokter mengatakan bahwa Sarah kondisinya mulai membaik dan besok sudah boleh pulang meninggalkan rumah sakit. "Terimakasih, dok" jawab sarah dengan raut wajah yang gembira. "Baik sarah, lain kali kalau membeli makanan lebih hati-hati ya. Dilihat juga kebersihan dari makanan itu" kata dokter kepada sarah. Lalu sarah menjawab "Baik dok saya akan lebih hati-hati dalam memilih makanan."
Setelah ia sembuh dan boleh pulang dari rumah sakit, Sarah lebih berhati-hati dalam memilih makanan. Ia tidak mau jajan sembarangan lagi. Setelah itu Sarah pulang ke rumah dengan gembira dan disambut oleh keluarga nya yang ada dirumah. Ia mengatakan bahwa ia meminta maaf karena ia sakit, keluarganya tidak jadi liburan. "Maafin aku ya semua, gara gara aku sakit kita tidak jadi liburan." kata Sarah. Lalu ayahnya menjawab "tidak apa-apa nak, liburan masih bisa lain waktu yang penting kamu sehat dulu." Sarah menjawab "terimakasih ayah.."
Setelah itu mereka sekeluarga bersantai di ruang keluarga sambil bersenda gurau dan mereka terlihat gembira karena walaupun tidak jadi liburan mereka masih bisa berkumpul sambil bersantai.
Lalu ibunya membuka pintu dan dengan terkejut ia melihat anaknya yang tergeletak di sudut kamar. Ibunya langsung menghampiri dan berteriak "Ayah.. cepat kesini!" teriak ibunya. Lalu semua orang yang ada di ruang makan bergegas menuju kamar Sarah. Pandangan mereka tertuju pada Sarah yang pingsan di sudut kamar. Lalu kakak Sarah segera menghubungi rumah sakit untuk mengirim ambulans ke rumah.
Beberapa menit kemudian, ambulans sudah datang dan Sarah langsung dibawa ke ambulans menuju rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit, Sarah langsung dibawa ke ruang UGD dan langsung ditangani oleh dokter. Sembari menunggu Sarah yang sedang diperiksa oleh dokter, ayah dan ibunya menunggu di depan ruangan. Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruang UGD dan memberitahu kepada orangtua Sarah, bahwa keadaan anaknya seperti itu karena keracunan makanan,
"Diduga anak anda keracunan makanan yang mengandung bahan kimia yang tidak baik untuk pencernaan" ujar dokter. "Baik Dok, lalu bagaimana keadaannya sekarang?" Ibu bertanya kepada dokter. "Keadaannya masih kami tangani karena ia belum sadar juga." jawab dokter. "Terimakasih dok, apakah kami bisa melihat keadaan anak kami?" tanya ibu dengan mata berkaca-kaca. "Silakan" kata dokter. Lalu kedua orangtua sarah masuk kedalam ruang UGD untuk melihat keadaan anaknya.
Sebenarnya besok pagi keluarganya akan berlibur ke Bandung, namun karena sarah sakit maka liburan akan ditunda dulu menunggu Sarah sembuh.
Pada pagi hari, Sarah sudah sadar dan ia dipindahkan ke ruang rawat inap. Banyak saudara dan teman-teman yang datang menjenguknya. Dokter mengatakan bahwa Sarah kondisinya mulai membaik dan besok sudah boleh pulang meninggalkan rumah sakit. "Terimakasih, dok" jawab sarah dengan raut wajah yang gembira. "Baik sarah, lain kali kalau membeli makanan lebih hati-hati ya. Dilihat juga kebersihan dari makanan itu" kata dokter kepada sarah. Lalu sarah menjawab "Baik dok saya akan lebih hati-hati dalam memilih makanan."
Setelah ia sembuh dan boleh pulang dari rumah sakit, Sarah lebih berhati-hati dalam memilih makanan. Ia tidak mau jajan sembarangan lagi. Setelah itu Sarah pulang ke rumah dengan gembira dan disambut oleh keluarga nya yang ada dirumah. Ia mengatakan bahwa ia meminta maaf karena ia sakit, keluarganya tidak jadi liburan. "Maafin aku ya semua, gara gara aku sakit kita tidak jadi liburan." kata Sarah. Lalu ayahnya menjawab "tidak apa-apa nak, liburan masih bisa lain waktu yang penting kamu sehat dulu." Sarah menjawab "terimakasih ayah.."
Setelah itu mereka sekeluarga bersantai di ruang keluarga sambil bersenda gurau dan mereka terlihat gembira karena walaupun tidak jadi liburan mereka masih bisa berkumpul sambil bersantai.
BalasHapusHati-hati Memilih Makanan
Wanita muda itu terkapar di sudut kamar, matanya nanar, busa di mulutnya masih banyak keluar sedangkan ia belum juga sadar diri dan tak seorang pun mengetahui keadaan wanita muda itu. Hingga pada malam hari ibunya ingin menyuruhnya untuk makan malam bersama. Saat ibunya mengetuk pintu dan mengajaknya untuk makan malam ia tidak menjawab. "Sarah ayo keluar, kita makan malam bersama yang lain sudah menunggu di ruang makan" ujar ibu kepada Sarah. Tetapi Sarah tak menjawabnya.
Lalu ibunya membuka pintu dan dengan terkejut ia melihat anaknya yang tergeletak di sudut kamar. Ibunya langsung menghampiri dan berteriak "Ayah.. cepat ke sini!" teriak ibunya. Lalu semua orang yang ada di ruang makan bergegas menuju kamar Sarah. Pandangan mereka tertuju pada Sarah yang pingsan di sudut kamar. Lalu kakak Sarah segera menghubungi rumah sakit untuk mengirim ambulans ke rumah.
Beberapa menit kemudian, ambulans sudah datang dan Sarah langsung dibawa ke ambulans menuju rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit, Sarah langsung dibawa ke ruang UGD dan langsung ditangani oleh dokter. Sembari menunggu Sarah yang sedang diperiksa oleh dokter, ayah dan ibunya menunggu di depan ruangan. Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruang UGD dan memberitahu kepada orangtua Sarah, bahwa keadaan anaknya seperti itu karena keracunan makanan.
"Diduga anak Anda keracunan makanan yang mengandung bahan kimia yang tidak baik untuk pencernaan, " ujar dokter.
“Baik Dok, lalu bagaimana keadaannya sekarang?" Ibu bertanya ibu kepada dokter.
"Keadaannya masih kami tangani karena ia belum sadar juga, " jawab dokter.
"Terimakasih Dok, apakah kami bisa melihat keadaan anak kami?" tanya ibu dengan mata berkaca-kaca.
"Silakan, " kata dokter. Lalu kedua orangtua sarah masuk kedalam ruang UGD untuk melihat keadaan anaknya.
Sebenarnya besok pagi keluarganya akan berlibur ke Bandung. Namun karena sarah sakit, maka liburan akan ditunda dulu menunggu Sarah sembuh.
Pada pagi hari, Sarah sudah sadar dan ia dipindahkan ke ruang rawat inap. Banyak saudara dan teman-teman yang datang menjenguknya. Dokter mengatakan bahwa Sarah kondisinya mulai membaik dan besok sudah boleh pulang meninggalkan rumah sakit. "Terimakasih, Dok, " jawab sarah dengan raut wajah yang gembira.
"Baik sarah, lain kali kalau membeli makanan lebih hati-hati ya. Dilihat juga kebersihan dari makanan itu, " kata dokter kepada sarah. Lalu sarah menjawab
"Baik dok saya akan lebih hati-hati dalam memilih makanan."
Setelah ia sembuh dan boleh pulang dari rumah sakit, Sarah lebih berhati-hati dalam memilih makanan. Ia tidak mau jajan sembarangan lagi. Setelah itu Sarah pulang ke rumah dengan gembira dan disambut oleh keluarga nya yang ada di rumah. Ia mengatakan bahwa ia meminta maaf karena ia sakit, keluarganya tidak jadi liburan. "Maafin aku ya semua, gara gara aku sakit kita tidak jadi liburan," kata Sarah. Lalu ayahnya menjawab "Tidak apa-apa Nak, liburan masih bisa lain waktu yang penting kamu sehat dulu."
Sarah menjawab "Terimakasih ayah.., " jawab Sarah.
Setelah itu mereka sekeluarga bersantai di ruang keluarga sambil bersenda gurau dan mereka terlihat gembira karena walaupun tidak jadi liburan mereka masih bisa berkumpul sambil bersantai.
Coba bandingkan.
BalasHapusJudul saya pikir itu judul utk tulisan ilmiah, bukan utk cerpen.
Terimakasih pak, sudah saya ganti pak
Hapus